Wednesday, June 02, 2010

Iman Anda Sedang Lemah

22 Tanda Iman Anda Sedang Lemah

Oleh: Mochamad Bugi dakwatuna.com

Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan iman sedanglemah. Setidaknya ada 22 tanda yang dijabarkan dalam artikel ini.Tanda-tanda tersebut adalah:

1. Ketika Anda sedang melakukan kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah!Sebab, perbuatan dosa jika dilakukan berkali-kali akan menjadikebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka segala keburukan dosaakan hilang dari penglihatan Anda. Akibatnya, Anda akan beranimelakukan perbuatan durhaka dan dosa secara terang-terangan.Ketahuilah, Rasululllah saw. pernah berkata, "Setiap umatkumendapatkan perindungan afiat kecuali orang-orang yangterang-terangan. Dan, sesungguhnya termasuk perbuatan terang-teranganjika seseirang melakukan suatu perbuatan pada malam hari, kemudian diaberada pada pagi hari padahal Allah telah menutupinya, namun diaberkata, `Hai fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begini,'padahal sebelum itu Rabb-nya telah menutupi, namun kemudian diamenyibak sendiri apa yang telah ditutupi Allah dari dirinya."(Bukhari, 10/486)Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada pezina yang di saat berzina dalamkeadaan beriman. Tidak ada pencuri yang si saat mencuri dalam keadaanberiman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalamkeadaan beriman." (Bukhari, hadits nomor 2295 dan Muslim, hadits nomor 86)


2. Ketika hati Anda terasa begitu keras dan kaku. Sampai-sampaimenyaksikan orang mati terkujur kaku pun tidak bisa menasihati danmemperlunak hati Anda. Bahkan, ketika ikut mengangkat si mayit danmenguruknya dengan tanah. Hati-hatilah! Jangan sampai Anda masuk kedalam ayat ini, "Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras sepertibatu, bahkan lebih keras lagi." (Al-Baqarah:74)


3. Ketika Anda tidak tekun dalam beribadah. Tidak khusyuk dalamshalat. Tidak menyimak dalam membaca Al-Qur'an. Melamun dalam doa.Semua dilakukan sebagai rutinitas dan refleksi hafal karena kebiasaansaja. Tidak berkonsentrasi sama sekali. Beribadah tanpa ruh.Ketahuilah! Rasulullah saw. berkata, "Tidak akan diterima doa darihati yang lalai dan main-main." (Tirmidzi, hadits nomor 3479)


4. Ketika Anda terasas malas untuk melakukan ketaatan dan ibadah.Bahkan, meremehkannya. Tidak memperhatikan shalat di awal waktu.Mengerjakan shalat ketika injury time, waktu shalat sudah mau habis.Menunda-nunda pergi haji padahal kesehatan, waktu, dan biaya ada.Menunda-nunda pergi shalat Jum'at dan lebih suka barisan shalat yangpaling belakang. Waspadalah jika Anda berprinsip, datang palingbelakangan, pulang paling duluan. Ketahuilah, Rasulullah saw.bersabda, "Masih ada saja segolongan orang yang menunda-nundamengikuti shaff pertama, sehingga Allah pun menunda keberadaan merekadi dalam neraka." (Abu Daud, hadits nomor 679)Allah swt. menyebut sifat malas seperti itu sebagai sifat orang-orangmunafik. "Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiridengan malas."Jadi, hati-hatilah jika Anda merasa malas melakukan ibadah-ibadahrawatib, tidak antusias melakukan shalat malam, tidak bersegera kemasjid ketika mendengar panggilan azan, enggan mengerjakan shalatdhuha dan shalat nafilah lainnya, atau mengentar-entarkan utang puasaRamadhan.


5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang. Dada terasa sesak, perangaiberubah, merasa sumpek dengan tingkah laku orang di sekitar Anda. Sukamemperkarakan hal-hal kecil lagi remeh-temeh. Ketahuilah, Rasulullahsaw. berkata, "Iman itu adalah kesabaran dan kelapangan hati."(As-Silsilah Ash-Shahihah, nomor 554)


6. Ketika Anda tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur'an.Tidak bergembira ayat-ayat yang berisi janji-janji Allah. Tidak takutdengan ayat-ayat ancaman. Tidak sigap kala mendengar ayat-ayatperintah. Biasa saja saat membaca ayat-ayat pensifatan kiamat danneraka. Hati-hatilah, jika Anda merasa bosan dan malas untukmendengarkan atau membaca Al-Qur'an. Jangan sampai Anda membukamushhaf, tapi di saat yang sama melalaikan isinya.Ketahuilah, Allah swt. berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yangberiman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hatimereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (Al-Anfal:2)


7. Ketika Anda melalaikan Allah dalam hal berdzikir dan berdoakepada-Nya. Sehingga Anda merasa berdzikir adalah pekerjaan yangpaling berat. Jika mengangkat tangan untuk berdoa, secepat itu pulaAnda menangkupkan tangan dan menyudahinya. Hati-hatilah! Jika hal initelah menjadi karakter Anda. Sebab, Allah telah mensifati orang-orangmunafik dengan firman-Nya, "Dan, mereka tidak menyebut Allah kecualihanya sedikit sekali." (An-Nisa:142)


8. Ketika Anda tidak merasa marah ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah.Ghirah Anda padam. Anggota tubuh Anda tidak tergerak untuk melakukannahyi munkar. Bahkan, raut muka Anda pun tidak berubah sama sekali.Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, "Apabila dosa dikerjakan dibumi, maka orang yang menyaksikannya dan dia membencinya –dan kadangbeliau mengucapkan: mengingkarinya–, maka dia seperti orang yang tidakmenyaksikannya. Dan, siapa yang tidak menyaksikannya dan dia ridhaterhadap dosa itu dan dia pun ridha kepadanya, maka dia seperti orangyang menyaksikannya." (Abu Daud, hadits nomor 4345).Ingatlah, pesan Rasulullah saw. ini, "Barangsiapa di antara kalianyang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itudengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidaksanggup, maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemahnya iman."(Bukhari, hadits nomor 903 dan Muslim, hadits nomor 70)
9. Ketika Anda gila hormat dan suka publikasi. Gila kedudukan, ngebettampil sebagai pemimpin tanpa dibarengi kemampuan dan tanggung jawab.Suka menyuruh orang lain berdiri ketika dia datang, hanya untukmengenyangkan jiwa yang sakit karena begitu gandrung diagung-agungkanorang. Narsis banget!Allah berfirman, "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi denganangkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombonglagi membanggakan diri." (Luqman:18)Nabi saw. pernah mendengar ada seseorang yang berlebihan dalam memujiorang lain. Beliau pun lalu bersabda kepada si pemuji, "Sungguh engkautelah membinasakan dia atau memenggal punggungnya." (Bukhari, haditsnomor 2469, dan Muslim hadits nomor 5321)Hati-hatilah. Ingat pesan Rasulullah ini, "Sesungguhnya kamu sekalianakan berhasrat mendapatkan kepemimpinan, dan hal itu akan menjadikanpenyesalan pada hari kiamat. Maka alangkah baiknya yang pertama danalangkah buruknya yang terakhir." (Bukhari, nomor 6729)"Jika kamu sekalian menghendaki, akan kukabarkan kepadamu tentangkepemimpinan dan apa kepemimpinan itu. Pada awalnya ia adalah cela,keduanya ia adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab hatikiamat, kecuali orang yang adil." (Shahihul Jami, 1420).Untuk orang yang tidak tahu malu seperti ini, perlu diingatkan sabdaRasulullah saw. yang berbunyi, "Iman mempunyai tujuh puluh lebih, atauenam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah ucapan `Laa ilaahaillallah', dan yang paling rendah adalah menghilangkan sesuatu yangmengganggu dari jalanan. Dan malu adalah salah satu cabang darikeimanan." (Bukhari, hadits nomor 8, dan Muslim, hadits nomor 50)"Maukah kalian kuberitahu siapa penghuni neraka?" tanya Rasulullahsaw. Para sahabat menjawab, "Ya." Rasulullah saw. bersabda, "Yaitusetiap orang yang kasar, angkuh, dan sombong." (Bukhari, hadits 4537,dan Muslim, hadits nomor 5092)
10. Ketika Anda bakhil dan kikir. Ingatlah perkataan Rasulullah saw.ini, "Sifat kikir dan iman tidak akan bersatu dalam hati seorang hambaselama-lamanya." (Shahihul Jami', 2678)
11. Ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak Anda perbuat. Ingat,Allah swt. benci dengan perbuatan seperti itu. "Hai orang-orang yangberiman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amatbesar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiadakamu perbuat." (Ash-Shaff:2-3)Apakah Anda lupa dengan definisi iman? Iman itu adalah membenarkandengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.Jadi, harus konsisten.
12. Ketika Anda merasa gembira dan senang jika ada saudara sesamamuslim mengalami kesusahan. Anda merasa sedih jika ada orang yanglebih unggul dari Anda dalam beberapa hal.Ingatlah! Kata Rasulullah saw, "Tidak ada iri yang dibenarkan kecualiterhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harga, iamenghabiskannya dalam kebaikan; dan terhadap orang yang Allah berikanilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada oranglain." (Bukhari, hadits nomor 71 dan Muslim, hadits nomor 1352)Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., "Orang Islam yang manakahyang paling baik?" Rasulullah saw. menjawab, "Orang yang muslimin lainselamat dari lisan dan tangannya." (Bukhari, hadits nomor 9 danMuslim, hadits nomor 57)
13. Ketika Anda menilai sesuatu dari dosa apa tidak, dan tidak maumelihat dari sisi makruh apa tidak. Akibatnya, Anda akan entengmelakukan hal-hal yang syubhat dan dimakruhkan agama. Hati-hatilah!Sebab, Rasulullah saw. pernah bersabda, "Barangsiapa yang berada dalamsyubhat, berarti dia berada dalam yang haram, seperti penggembala yangmenggembalakan ternaknya di sekitar tanaman yang dilindungi yang dapatbegitu mudah untuk merumput di dalamnya." (Muslim, hadits nomor 1599)Iman Anda pasti dalam keadaan lemah, jika Anda mengatakan, "Gak apa.Ini kan cuma dosa kecil. Gak seperti dia yang melakukan dosa besar.Istighfar tiga kali juga hapus tuh dosa!" Jika sudah seperti ini,suatu ketika Anda pasti tidak akan ragu untuk benar-benar melakukankemungkaran yang besar. Sebab, rem imannya sudah tidak pakem lagi.
14. Ketika Anda mencela hal yang makruf dan punya perhatian dengankebaikan-kebaikan kecil. Ini pesan Rasulullah saw., "Jangansekali-kali kamu mencela yang makruf sedikitpun, meski engkaumenuangkan air di embermu ke dalam bejana seseorang yang hendakmenimba air, dan meski engkau berbicara dengan saudarmu sedangkanwajahmu tampak berseri-seri kepadanya." (Silsilah Shahihah, nomor 1352)Ingatlah, surga bisa Anda dapat dengan amal yang kelihatan sepele!Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang menyingkirkan gangguandari jalan orang-orang muslim, maka ditetapkan satu kebaikan baginya,dan barangsiapa yang diterima satu kebaikan baginya, maka ia akanmasuk surga." (Bukhari, hadits nomor 593)
15. Ketika Anda tidak mau memperhatikan urusan kaum muslimin dan tidakmau melibatkan diri dalam urusan-urusan mereka. Bahkan, untuk berdoabagi keselamatan mereka pun tidak mau. Padahal seharusnya seorangmukmin seperti hadits Rasulullah ini, "Sesungguhnya orang mukmin darisebagian orang-orang yang memiliki iman adalah laksana kedudukankepala dari bagian badan. Orang mukmin itu akan menderita karenakeadaan orang-orang yang mempunyai iman sebagaimana jasad yang ikutmenderita karena keadaan di kepala." (Silsilah Shahihah, nomor 1137)
16. Ketika Anda memutuskan tali persaudaraan dengan saudara Anda."Tidak selayaknya dua orang yang saling kasih mengasihi karean AllahAzza wa Jalla atau karena Islam, lalu keduanya dipisahkan olehpermulaan dosa yang dilakukan salah seorang di antara keduanya,"begitu sabda Rasulullah saw. (Bukhari, hadits nomor 401)
17. Ketika Anda tidak tergugah rasa tanggung jawabnya untuk beramaldemi kepentingan Islam. Tidak mau menyebarkan dan menolong agama Allahini. Merasa cukup bahwa urusan dakwah itu adalah kewajiban para ulama.Padahal, Allah swt. berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jadilahkalian penolong-penolong (agama) Allah." (Ash-Shaff:14)
18. Ketika Anda merasa resah dan takut tertimpa musibah; atau mendapatproblem yang berat. Lalu Anda tidak bisa bersikap sabar dan berhatitegar. Anda kalut. Tubuh Anda gemetar. Wajah pucat. Ada rasa inginlari dari kenyataan. Ketahuilah, iman Anda sedang diuji Allah. "Apakahmanusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kamitelah beriman, sedang mereka belum diuji." (Al-Ankabut:2)Seharusnya seorang mukmin itu pribadi yang ajaib. Jiwanya stabil."Alangkah menakjubkannya kondisi orang yang beriman. Karena seluruhperkaranya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi bagi orang yangberiman, yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur danitu menjadi kebaikan baginya; dan jika ia tertimpa kesulitan dia punbersabar, maka hal itu menjadi kebaikan baginya." (Muslim)
19. Ketika Anda senang berbantah-bantahan dan berdebat. Padahal,perbuatan itu bisa membuat hati Anda keras dan kaku. "Tidaklahsegolongan orang menjadi tersesat sesudah ada petunjuk yang merekaberada pada petunjuk itu, kecuali jika mereka sukaberbantah-bantahan." (Shahihul Jami', nomor 5633)
20. Ketika Anda bergantung pada keduniaan, menyibukkan diri denganurusan dunia, dan merasa tenang dengan dunia. Orientasi Anda tidaklagi kepada kampung akhirat, tapi pada tahta, harta, dan wanita.Ingatlah, "Dunia itu penjara bagi orang yang beriman, dan dunia adalahsurga bagi orang kafir." (Muslim)
21. Ketika Anda senang mengucapkan dan menggunakan bahasa yangdigunakan orang-orang yang tidak mencirikan keimanan ada dalamhatinya. Sehingga, tidak ada kutipan nash atau ucapan bermakna semisalitu dalam ucapan Anda.Bukankah Allah swt. telah berfirman, "Dan katakanlah kepadahamba-hamba-Ku: `Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebihbaik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimanusia'." (Al-Israa':53)Seperti inilah seharusnya sikap seorang yang beriman. "Dan apabilamereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpalingdaripadanya dan mereka berkata: `Bagi kami amal-amal kami dan bagimuamal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergauldengan orang-orang jahil.'" (Al-Qashash:55)Nabi saw. bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,hendaklah berkata yang baik atau diam." (Bukhari dan Muslim)
22. Ketika Anda berlebih-lebihan dalam masalah makan-minum,berpakaian, bertempat tinggal, dan berkendaraan. Gandrung padakemewahan yang tidak perlu. Sementara, begitu banyak orang disekeliling Anda sangat membutuhkan sedikit harta untuk menyambung hidup.Ingat, Allah swt. telah mengingatkan hal ini, "Hai anak Adam, pakailahpakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah,dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukaiorang-orang yang berlebih-lebihan." (Al-A'raf:31).
Bahkan, Allah swt.menyebut orang-orang yang berlebihan sebagai saudaranya setan. Karenaitu Allah memerintahkan kita untuk, "Dan berikanlah kepadakeluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin danorang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan(hartamu) secara boros." (Al-Isra':26)Rasulullah saw. bersabda, "Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hambaAllah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah." (Al-SilsilahAl-Shahihah, nomor 353)