Tuesday, March 06, 2007

...sebagian kecil alam semesta....

... ini adalah sebagian kecil dari alam semesta ciptaan Ilahi Robbi...
dari yang sebgaian kecil ini, bumi hanya sebesar noktah kecil yang tiada artinya di jagat raya ini. Apalagi sosok seorang manusia di alam ini. ...lemah..kecil...tiada daya...apa yang masih bisa dibanggakan, disombongkan....

Ketika guru SMAku yang mengajar ilmu bumi antariksa kami tanya tentang hakekat alam raya, beliau menjawab :"Sebenarnya alam kita ini sedang berada pada waktu malam....""Tapi mengapa sekarang ini lagi siang pak?" Tanya temanku."Oh, sekarang ini tampak siang, karena kebetulan kita sedang berada pada bagian bumi yang menghadap matahari. Nanti malam, kita akan berada pada posisi balik dari keberadaan matahari." "Tetapi kalau kita perhatikan, seluruh alam ini, sebagian besar berada pada keadaan gelap. Matahari kita hanyalah sebuah titik kecil. Ia adalah bintang kecil, seperti yang dinyanyikan oleh anak-anak TK." Kata beliau."Karena itulah, kita harus selalu berbakti kepada Tuhan. Sebenarnya manusia ini berada dalam kegelapan, kecuali yang diberi cahaya oleh Tuhan." Jawab beliau berfilsafat.Aku merenung, dengan apa yang disampaikan guruku. "Malam adalah hakekat kehidupan". Ah, menarik juga kata-kata beliau itu.Alasan dan jawaban beliau agak aneh kedengarannya. Tetapi sangat masuk diakal. Mengapa? Sebab yang disebut siang di alam raya ini, ternyata begitu sedikitnya, dan begitu kecilnya. Semua gelap gulita kecuali bagian yang diterangi oleh bintang yang 'sangat kecil' itu.Padahal bintang-bintang itu adalah benda raksasa. Tetapi menjadi kecil dibandingkan dengan besarnya alam raya. Ruang yang begitu luasnya di alam raya ini gelap semuanya. Sekali lagi yang terang hanyalah seujung jarum saja. Bagian lainnya malam, dan gelap gulita.Kalaulah di galaksi ini ada seratus milyar bintang, maka seluruh space antar bintang itu gelap dan malam. Kalaulah di alam raya ini ada seratus milyar galaksi atau bahkan lebih, maka seluruh ruangan alam raya ini juga gelap dan malam, kecuali sedikit yang diterangi oleh matahari atau bintang.Sehingga sebenarnya secara menyeluruh, di dunia ini tak ada waktu siang. Jika hari ini kita sedang berada pada giliran siang hari, sebenarnya sembilan puluh sembilan persen atau bahkan lebih, seluruh alam ini sedang dalam keadaan gelap gulita atau dengan kata lain sedang berada pada peristiwa malam.Sehingga kalau Al-Qur'an mengatakan ada peristiwa yang terjadi di waktu malam hari, sebenarnya bagi orang yang berakal, Allah telah memberikan sebuah informasi yang bersamaan, yaitu secara parsial dan secara universal.Secara parsial, yang terjadi pada daerah atau bagian bumi yang sedang berada pada waktu malam. Tetapi juga bisa berarti secara universal. Bahwa setiap saat dan watu, kita semua sedang berada pada saat universal yaitu sedang berada pada waktu malam. Kita disuruh berfikir dan merenung, bahwa semua sedang terjadi ‘saat ini’. Kalau-lah bagi kita sekarang ini sedang siang, boleh jadi di bagian belahan bumi yang lain atau langit yang lain, yang persentasenya jauh lebih besar, sedang terjadi waktu malam, alias gelap gulita.QS. Al-Furqan (25) : 64Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.QS. Qaaf (50) : 40Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang.QS. Adz-Dzariyyat (51) : 17-18Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).QS. Al-Muzzamil (73) : 6Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.QS. Al-Qadr (97) : 1Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.Kalau kita lihat, di dalam Al-Qur'an tidak kurang ada sebanyak 114 buah kata 'malam', dengan berbagai macam informasinya. Antara lain bahwa malam hari, adalah :1. Waktu yang paling tepat untuk bersujud (Ali-Imran:113)2. Waktu yang paling tepat untuk bertasbih (Al-Anbiyaa:20; Thaha:130)3. Waktu yang paling tepat shalat sehingga bisa khusyu' (Al-Muzzamil:6)4. Waktu untuk shalat tahajud (Al-Isra':79)Waktu yang paling tepat untuk mencari hikmah ( Adh-Dhukhaan:4)5. Waktu yang paling tepat untuk mohon ampun (Adz-Dzariyaat:18)6. Waktu yang diperbolehkan makan & minum bagi yang berpuasa (Al-Baqarah:187)7. Waktu untuk beristirahat (An-Naml:86, Yunus:67, Al-Mu'min:61)8. Waktu untuk tidur (Al-Furqan:47, Al-An'am:60)9. Waktu untuk dijadikan sebagai pelajaran dan mensyukuri nikmat Allah (Al-Furqan:62)10. Waktu untuk mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (Al-Isra':12)11. Waktu untuk melihat / merenungi tanda-tanda kebesaran Allah (Al-Isra':1)12. Waktu untuk mendirikan shalat (Huud:114)13. Waktu yang dipilih Allah untuk diturunkannya Al-Qur'an (Al-Qadr:1)14. Waktu yang dipakai malaikat untuk mengatur segala urusan (Al-Qadr:4)Dari berbagai informasi tersebut, tampaklah bahwa waktu malam adalah waktu yang istimewa. Waktu yang tepat dan waktu yang hebat untuk mencari 'senjata' guna dipakai untuk melawan perbuatan setan.Dengan memanfaatkan waktu malam, insya Allah kita akan bertambah dekat dan bertambah cinta kepada Allah Swt. Jika seorang hamba bertambah dekat kepada Sang Penciptanya, insya Allah akan lebih mudah untuk mengalahkan sifat dan perbuatan setan yang selalu merugikan manusia

dari Muroqobah menuju ihsan


Anda harus yakin bahwa selain Allah ada hal lain yang selalu mengontrol Anda. Malaikat selalu mengontrol, mengawasi gerakan, ucapan dan tindakan Anda dan mencatatnya.

.

"Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Infithar (82): 10-12)

.

"Tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya." (QS. Ath-Thariq (86): 4)

.

"�diutusnya kepadamu malaikat-malaikat penjaga," (QS. Al-An'am 6): 61)

.

"Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka. (QS. Az-Zukhruf 43): 80)

.

"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf (50): 18)

.

Anggota tubuh Anda juga merupakan pengontrol dan saksi atas apa yang Anda dikerjakan. "Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?" (QS. Al-Balad (90): 7-9)

.

"Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. An-Nuur (24): 24)

.

"Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke dalam neraka lalu mereka dikumpulkan (semuanya). Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka:"Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami" Kulit mereka menjawab:"Allah yang telah menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan". Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Fushilat (41): 19-23)

.

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, dari Anas ibn Malik ra., "Kami sedang bersama Rasulullah SAW dan beliau tertawa. Beliau kemudian beratanya, `Apakah kalian tahu apa sebabnya aku tertawa?' Kami menjawab, `Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Rasulullah menjawab, `Salah satu dari pembicaraan hambanya dan Tuhannya. Hamba berkata, `Wahai Tuhanku, tidakkah Engkau lindungi aku dari ketidakbenaran?' Tuhan menjawab, `Benar.' Hamba berkata, `Aku hanya memperkenankan seorang saksi dari diriku sendiri.' Tuhan menjawab, `Cukup bagimu hari ini, seorang saksi atas dirimu dan para pencatat yang mulia.' Setelah itu, kedua bibirnya dikunci, dan dikatakan kepada seluruh anggota tubuhnya, `Berbicaralah!' Dan berbicaralah tentang semua perbuatannya. Kemudian hamba itu diberi kesempatan untuk berbicara, dan berkata, `Kalian telah mengetahuiku, padahal dulu aku selalu membela kalian'."Bagaimana mungkin seorang hamba bisa menyangkal, melakukan maksiat dan kezhaliman, sementara pengawasan disekitar dirinya sangat ketat? Semua tindakan dan ucapannya yang ia lakukan selalu dicatat.

.

Allah itu Maha Dekat, Maha Menyaksikan, Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui.

.

Para malaikat yang mulia itu adalah saksi, dan seluruh anggota tubuh kelak akan berbicara tentang apa yang dikerjakannya.Apakah yang seperti itu akan mampu mengangkat derajat Anda di akhirat?

.

PELAJARILAH, PIKIRKANLAH dan PAHAMILAH.!!! Setelah itu, bertakwalah kepada Allah dalam menghadapi diri sendiri dan orang lain.[*]die *Fikih Akhlak*Musthafa al-`Adawy